PSBB? Apa Dampaknya Bagi Masyarakat?

Halo kawan-kawan dan pembaca budiman semuanya! Semoga hari ini semuanya masih sehat dan tetap melakukan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit COVID-19!

Kali ini, saya akan menjabarkan sedikit tentang PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sedang diberlakukan di beberapa wilayah di Indonesia serta dampak-dampaknya.

ENJOY!

Menurut peraturan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 yang mengatur tentang Pedoman PSBB dalam rangka menangani Virus Corona (COVID-19). Permenkes tersebut juga menyebutkan bahwa PSBB adalah pembatasan semua kegiatan tertentu.

Pembatasan kegiatan tersebut itu ditujukan bagi penduduk dalam satu wilayah yang diduga telah terkena atau terinfeksi corona. Tujuannya adalah untuk memblokir dan mencegah penyebaran virus corona dalam skala yang lebih besar lagi dari yang sudah tercatat saat ini. Apabila suatu wilayah telah disetujui oleh Menkes, maka PSBB akan diberlakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu 14 hari. Apabila setelah 14 hari tersebut masih terlihat adanya penyebaran, seperti ditemukannya kasus baru, maka masa PSBB akan diperpanjang selama 14 hari kedepan hingga kasus terakhir ditemukan.

Meskipun PSBB dipandang efektif dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di masyarakat, terdapat pula dampak serta efek samping yang dirasakan masyarakat. Dalam Hal ini, saya akan membahas beberapa dampak PSBB bagi masyarakat

1. Pendapatan masyarakat yang berprofesi menengah ke bawah mulai menurun akibat sepinya konsumen

2. Sektor pariwisata dan Angkutan umum mengalami penurunan kinerja kerja.

3. Kegiatan pendidikan yang dilakukan dari rumah kurang efektif karena sulit dimonitor oleh pengajar.

Di atas adalah sedikit dari dampak PSBB yang diberlakukan oleh pemerintah. Namun demi memutus mata rantai COVID-19, PSBB adalah jalan efektif bila dijalankan secara benar dan maksimal.